K-Pop memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan bahasa Korea itu sendiri. Paling tidak, masyarakat Indonesia jadi mengenal bahasa Korea, sekalipun tidak banyak mengerti kaidah dan penggunaannya. Bahasa Korea kini telah menjadi bagian bahasa yang diperhitungkan di Indonesia, hampir sama seperti bahasa asing lainnya.
Selain faktor transformasi budaya Korea ke Indonesia melalui musik K-Pop, faktor lain juga memiliki pengaruh besar. Di antaranya ialah hubungan bisnis antara Indonesia dan Korea Selatan. Yang mana, perusahaan Korsel telah banyak membuka lini bisnis dan hubungan dagang di Indonesia. Kondisi ini ikut menuntut para karyawan atau relasi untuk belajar bahasa Korea untuk menunjang pekerjaannya.
Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Korea Selatan juga setiap tahun semakin meningkat. Tentu orang-orang terkait di dalamnya, baik para calon TKI maupun penyedia jasanya akan berusaha belajar bahasa Korea agar bisa berkomunikasi dengan baik dengan majikan dan penduduk setempat, mulai dari pemberangkatan ketika di airport, imigrasi, berbelanja, hingga di tempat pekerjaan masing-masing.
Jika Anda termasuk dari salah satu peminat bahasa Korea dan memiliki keinginan untuk belajar secara autodidak, Lee Dae Han telah menyusun buku “Jago Ngomong Korea tanpa Guru” untuk membantu Anda belajar bahasa Korea secara cepat dan mudah. Buku ini sangat praktis dengan ukuran yang tidak terlalu lebar sehingga sangat mudah dibawa ke mana pun Anda pergi.
Buku terbitan Ruang Kata ini akan memandu Anda dalam belajar berbicara bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh percakapan dengan berbagai situasi ditampilkan dalam buku ini dengan tambahan tata bahasa, contoh partikel, dan lain sebagainya. Selain itu, dilengkapi pula dengan berbagai informasi seputar budaya masyarakat Korea.