Latih Anak Mandiri Sejak Usia Dini dengan Pendekatan Seperti Ini
Tentu ada yang salah jika melihat anak usia belasan tahun bahkan beranjak dewasa, namun tidak pernah peduli dengan pekerjaan di rumah dan tak pernah membantu orangtuanya. Hal ini tentu mengkhawatikan sekali ya Bun. Kemungkinan di level pendidikan pra sekolah atau sekolah dasar mereka terlalu dimanja, terlalu nyaman dengan fasilitas yang ada, dan tidak terbiasa melakukan apa-apa secara mandiri.
Inilah salah satu kewajiban orangtua yaitu mengedukasi anak-anak agar mereka kelak menjadi pribadi yang tumbuh mandiri dan bertanggung jawab dengan apa yang mereka kerjakan dan mereka pilih. Bukan hal yang mudah tentunya. Karena proses pengasuhan membutuhkan proses panjang dengan berbagai pendekatan. Cara pendekatan yang berbeda-beda menjadi challenge bagi setiap orangtua. Sebab setiap individu atau karakter tiap anak itu unik.
Kapan mulai mengajarkan kemandirian pada anak-anak? Mulailah dari sekarang. Khususnya bagi bunda yang memiliki anak-anak di bawah usia lima tahun tentu belumlah terlambat. Bunda bisa memulai dari lingkungan rumah dalam mendisiplinkan anak-anak.
Mulai dari hal ringan, sederhana, dan asal kontinu dalam melakukannya setiap hari. Semua hal dilakukan dan disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Sebagai contoh, mengembalikan mainan ke tempat semula usai selesai bermain, membuang sampah pada tempatnya, belajar makan sendiri, atau mengenakan baju sendiri.
Praktik rutin untuk melatih kebersihan bisa dimulai dari cara membasuh tangan dengan sabun. Mulai usia 2 tahun pun bunda bisa membiasakan anak-anak melakukan hal ini. Untuk membantu kebiasaan ini, bunda bisa menempelkan gambar berisi ilustrasi cara membersihkan tangan secara detail. Rajinlah mengingatkan mereka setiap masuk rumah atau di mana pun, sering-sering membersihan tangan dengan sabun.
Untuk menyampaikan “tugas” rutin di atas tentu butuh pengantar atau pendekatan yang memadai dan menyenangkan bagi anak-anak. Pendekatan dengan kasih sayang bisa dilakukan misalnya dengan langkah membacakan cerita atau dongeng yang berhubungan dengan tema atau cerita kemandirian. Cara lain dengan banyak memberikan contoh-contoh. Seperti bunda ketahui anak-anak adalah peniru yang ulung.
Berilah apresiasi sepantasnya atau secukupnya setelah anak-anak berhasil melakukan tugas-tugasnya secara mandiri. Jangan lupa bunda, ingatkan dan berikan semangat agar menjadi kebiasaan rutin sehari-hari. Upaya membentuk pribadi anak yang mandiri akan berdampak pada tingkat kepercayaan dirinya dan berani melakukan hal baru tanpa takut keliru.
Tema-tema buku cerita kemandirian untuk anak bisa menjadi rujukan yang menarik. Bunda bisa membacakan saat senggang atau menjelang mereka mau tidur. Beberapa buku “Seri Anak Mandiri” yang baru saja dirilis Ruang Kata bisa menjadi media untuk membangun kebiasaan mandiri untuk anak.
Ada empat tema dalam seri buku ini, pertama, “Senangnya Bisa Pakai Sepatu Sendiri” yang berkisah seorang anak TK menghadapi kendala dengan sepatu talinya. Kedua, “Senangnya Bisa Mandi Sendiri,” buku ini berbagi kisah dan mengajak anak mampu berlatih mandi sendiri. Ketiga, “Senangnya Bisa Makan Sendiri.” Keempat, “Senangnya Bisa Pakai Baju Sendiri.”
Keempat buku berilustrasi keren ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia dan toko buku online pilihan ayah bunda. Yuk, ajak anak mandiri mulai sekarang.