Menu

×

Mini Cart

Cart

×

variasi-rangkaian-nama-bayiNama yang indah dan baik tidak hanya akan menambah keistimewaan di mata manusia, tapi juga di hadapan Allah SWT. Nama mengandung doa bagi setiap pemiliknya. Kelak di akhirat, dengan nama itu pula setiap pribadi akan dipanggil. Alangkah malu dan meruginya jika kita mendapatkan panggilan nama yang buruk.

Oleh sebab itu, setiap orangtua diberikan kewajiban untuk memberikan nama bagi setiap anak kesayangannya dengan memilihkan dan merangkaikan nama Islami dan indah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “… Baguskanlah nama-namamu.” Untuk memilih dan menentukannya diberlakukan beberapa aturan yang harus diperhatikan.

Di antaranya, tidak boleh menggunakan nama-nama Allah, kecuali didahului oleh kata ‘abdun…’ sehingga didahului oleh kata yang mengandung arti ‘hamba…’. Misalnya, Abdullah (hamba Allah) dan Abdurrahman (hamba Yang Maha Pengasih).  Kita juga dilarang menggunakan nama-nama yang disembah selain Allah, seperti Uza, Lata, Abdul Ka’bah, dan Abdun Nabi. Pilihan nama terbaik yang dapat Anda pilih di antaranya yang mengandung makna penghambaan dan pujian.

Di dalam buku “Variasi Nama Bayi Islami Terbaik Indah, Berkah, dan Bermakna” disebutkan ada tujuh pola pembuatan nama, seperti pola alam karim dengan memberikan nama hanya dengan sebuah nama panggilan, pola alam karim + alam karim dengan menggabungkan dua nama panggilan, pola alam kunyah yaitu dengan memberi nama bentuk samaran/gelar untuk menutupi nama aslinya.

Lebih jelasnya lagi dan untuk mendapatkan semua kelengkapan dan kemudahannya, silakan baca buku yang ditulis oleh Ust. K. Akbar Saman ini. Buku ini berisi nama-nama bayi Islami pilihan beserta rangkaiannya untuk bayi laki-laki dan perempuan, nama-nama Allah SWT, nama-nama nabi, dan Rasulullah saw. Selain itu, dilengkapi dengan pebahasan lainnya, mulai dari tata cara pemberian nama, yang berhak memberi nama, cara menetapkan nama, etika menggunakan nama Allah, pola pembuatan nama, hingga kumpulan doa agar mendapatkan anak shaleh.

 

Anak adalah titipan Allah SWT yang harus selalu dijaga, dirawat, dan dididik sesuai tuntunan Allah dan Rasulullah saw. Konsep pendidikan Islam selalu menerapkan agar setiap anak memiliki kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Orangtua bijak pasti akan membimbing anaknya ke arah tersebut. Ia akan berharap anaknya tumbuh dan berkembang menjadi anak yang hebat, yaitu

shaleh/shalehah, cerdas, rajin beribadah, berbakti kepada orangtua, dan lain-lain. Bagaimana caranya?

Untuk mencapai tujuan di atas, orangtua dan pendidik mesti mempersiapkannya sejak dini. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengenalkan, mengajarkan, dan mendekatkan mereka kepada Al-Qur`an. Lakukan secara bertahap dengan memulainya memberikan Juz ‘Amma. Bimbing mereka dengan penuh kesabaran sehingga mereka dapat belajar secara mudah dan menyenangkan. Setiap ilmu yang mereka peroleh akan menjadi investasi yang sangat besar untuk masa depannya.

Selain mengajarkan mereka membaca dan menjelaskan maknanya, orangtua atau pendidik juga diharapkan untuk membimbing mereka menghafalnya. Menghafal surah-surah pendek di dalam Juz ‘Amma dapat menjadi pintu masuk sebelum mereka menghafal surah-surah lain yang lebih panjang. Semakin mereka sungguh-sungguh mempelajari dan mencintai Al-Qur`an, niscaya akan membentuk karakter anak yang Qur`ani.

Buku “Juz ‘Amma For Kids: Arab-Latin-Indonesia-Inggris” terbitan RuangKata sangat tepat Anda pergunakan untuk belajar Al-Qur`an Juz ‘Amma untuk anak. Buku ini disusun oleh Abu Alkindie Ruhul Ihsan & Abu Azka yang telah dikonsep untuk kemudahan anak dalam belajar Al-Qur`an dan pengetahuan lainnya. Diharapkan, buku ini dapat menggerakkan anak untuk lebih giat dalam belajar.

Selain berisi Al-Qur`an Juz ‘Amma, buku ini memiliki kelengkapan lainnya yang terdiri dari terjemahan dua bahasa (Indonesia dan Inggris), setiap surat dilengkapi dengan teks latin serta tulisan khat, jendela sains dan jendela Islam untuk tambahan pengetahuan, kisah menarik dan pesan moral sebagai peneguh keimanan, kamus visual dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab) dengan ilustrasi yang menarik, ilmu tajwid, doa harian anak muslim, dan bonus poster 33 Pesan Nabi Muhammad SAW for Kids.

 

 

Hampir semua umat Islam mengetahui keutamaan sedekah. Sedekah dipercaya mendatangkan keajaiban bagi pelakunya. Belum lagi balasan pahala yang telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Namun, ternyata ada yang lebih utama daripada sedekah, yaitu memberi pinjaman. Pinjaman tersebut bermakna qard al hasan (pinjaman yang baik) sesuai firman Allah surat Al-Baqarah ayat 245. Pinjaman tersebut semata-mata atas dasar kewajiban sosial, tanpa meminta kompensasi apa pun.

Di sinilah saatnya umat Islam mengambil peran sebagai penolong terhadap kesulitan ekonomi saudaranya. Memberikan pinjaman memberi efek positif dari kedua belah pihak dengan keutamaan dua kali lebih besar daripada sedekah. Rasulullah saw bersabda, ‘’Tidaklah seorang muslim memberi pinjaman, kecuali nilainya dua kali dari nilai sedekah…” Di dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda, “Aku lebih suka meminjamkan seribu dirham sebanyak dua kali, daripada harus bersedekah sekali dengan uang sebanyak itu.”

Ada beberapa alasan konkret kenapa memberi pinjaman lebih utama dan lebih baik daripada sedekah. Di antaranya sebagai media pemberdayaan ekonomi yang paling efektif karena ditunjang oleh rasa tanggung jawab. Si peminjam akan berusaha dan bekerja produktif untuk melunasi kewajiban hutangnya. Sedangkan si pemberi pinjaman akan mendapatkan kembali uangnya sehingga ia pun dapat memenuhi kebutuhan lainnya atau diputar kembali kepada peminjam lain. Mekanisme ini akan menghasilkan efek saling tolong-menolong sambil memutar roda ekonomi, tanpa merusak harga diri salah satu pihak.

Berbeda dengan sedekah yang dapat mengundang riya’ dan sum’ah bagi si pemberi, dapat menurunkan derajat si penerima, dan efeknya kurang produktif. Pasalnya, sedekah bersifat instan dan tidak kurang mendidik kemandirian si penerima. Contoh luasnya sebagaimana dalam program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang hangat dikritisi karena tidak memberi efek positif. BLT malah berpengaruh menciptakan mental pengemis dan membuat rakyat miskin terbuai tanpa berusaha meningkatkan taraf hidup dengan bekerja keras. Sedekah tidak memberi motivasi kuat untuk lebih kreatif, dinamis, dan visioner.

Inilah bagian dari permasalahan umat Islam dan bangsa Indonesia secara umum yang hendak diurai jalannya oleh H. Usin S. Artyasa di dalam bukunya, “Ternyata Balasan Memberikan Pinjaman Lebih Besar daripada Sedekah”. Buku ini bagian dari pola syariah dan ekonomi yang dapat diterapkan oleh setiap umat Islam. Dengan harapan, semua lapisan masyarakat mendapatkan keutamaan dan keajaiban dari sedekah dan pinjaman itu sendiri. Keutamaan yang tidak hanya bersipat lahir dan batin, tapi juga personal dan komunal, dunia dan akhirat.

 

Sign Up Newsletter!

Sign up our newsletter and save 25% off for the next purchase.

Subscribe to our newsletters and don’t miss new arrivals, the latest fashion updates and our promotions