Menu

×

Mini Cart

Cart

×

Dari data temuan UNDP, posisi minat baca Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya ada dua negara dengan peringkat di bawah Indonesia, yakni Kamboja dan Laos.

Oleh karena itu, IKAPI merasa perlu melakukan kampanye pentingnya buku dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai salah satu tindakan konkritnya, pada pembukaan Pesta buku Jakarta 2009, IKAPI dan Fauzi Bowo menghibahkan 150 buku sebagai simbolisasi peduli gerakan membaca.

Ketua IKAPI mengatakan, dengan mengusung tema Book Is My Lifestlye penyelenggaraan 19 tahun Pesta Buku Jakarta 2009 menggagas sebuah upaya menjadikan buku sebagai gaya hidup masyarakat Indonesia. Dengan buku menjadi gaya hidup, maka masyarakat menjadi akrab dan tidak berjarak dengan buku.

Pada kesempatan ini, hadir pula Cinta Laura sebagai publik figure yang peduli dengan buku. Baginya, ia prihatin dengan generasi sekarang yang tidak peduli buku. Karena membaca baginya adalah sebuah kegemaran. Dengan itu, Cinta bisa lebih berkembang wawasannya.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Agromedia sebagai salah satu partisipan memberikan penawaran buku-buku bervariasi dengan harga-harga yang miring.

Fauzi Bowo mengatakan, ia tertarik dengan buku Young On Top karena kajiannya menarik, bahasanya sederhana dan mudah diterima oleh semua orang. Suatu hari ia diberikan buku oleh salah satu kerabatnya, namun hilang dikantor.

“Saya terkejut sekaligus senang, berarti ada kemajuan dalam membaca,” tuturnya disambut dengan ledakan tawa seisi ruangan.

Mulai tanggal 25 Juni, Kamis kemarin, Pekan Produk Kreatif 2009 (PPKI) telah dimulai. Sekitar 860 stan memamerkan produknya masing-masing. Tidak ketinggalan, Kelompok AgroMedia juga membuka stannya bersama produk-produk publishing lainnya.  Pagi tadi, Jumat (26/06), PPKI 2009 resmi dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau memberikan banyak motivasi dan dukungan kepada insan kreatif di berbagai bidang.

Namun, produk teknologi menjadi perihal yang juga mesti mendapatkan perhatian lebih demi kemajuan ekonomi kreatif. Hal ini bisa kita lihat dari negara-negara lain, seperti Jepang, Amerika, dan Eropa.

“Pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi, jika dikembangkan akan memajukan ekonomi bangsa,” ungkap orang nomor satu di Indonesia ini.

Selain itu, SBY juga menekankan perlunya memberikan pendidikan kreatif kepada anak sedini mungkin. Tujuannya, agar anak memiliki kreativitas dan inovasi di bidang produksi kreatif.

Selesai acara, SBY sempat mampir ke salah satu stan teknologi. Dengan disaksikan para wartawan, beliau ikut menyaksikan demo robot buatan asli anak bangsa yang sempat mendapatkan medali emas di Amerika Serikat.

Hartley dalam presentasinya mengenai Higher Education and Creative Economy, menjelaskan bahwa pendidikan berperan penting dan dapat menjadi bagian dari infrastruktur pengembangan ekonomi kreatif Indonesia tanpa meninggalkan jati diri sebagai akar budaya bangsa Indonesia.

Bersamaan dengan seminar ini, diselenggarakan juga dialog bersama Duta Besar Indoneisa dari negara sahabat yaitu Belgia, Spanyol, Republik Ceko dan Argentina, serta Konjen Indonesia di Amerika Serikat mengenai perkembangan, peluang dan profil industri animasi, penerbitan, dan percetakan, desain, film, musik, dan software di pasar Asia, Eropa, Amerika, dan Australia.

Melalui dialog bersama dubes ini, masyarakat dapat mengetahui perkembangan dan peluang industri kreatif di negara sahabat, serta dapat membuat jaringan kreatif di negara lain.

Acara yang memamerkan produk kreatif anak bangsa ini berlangsung hingga Minggu, 28 Juni 2009.  Silakan luangkan waktu untuk mampir di stan Kelompok Agromedia, di event akbar tahunan ini.  Jangan lewatkan!

Trik membersihkan virus tanpa antivirus ini bertujuan membasmi virus-virus baru dan virus lokal yang kebanyakan tidak dapat dideteksi oleh antivirus. Selain dapat mempersingkat waktu dalam men-scan virus, cara ini terbukti cukup ampuh bagi komputer yang sering terkena virus.

Salah satu cara membersihkan virus tanpa antivirus adalah dengan menggunakan Command Windows. Berikut adalah prosesnya.

  1. Matikan virus di memori. Gunakan tools task manager, proses explore untuk menghentikan loading virus ke memori. Cari yang aktivitasnya memakan banyak memori dan resource CPU tinggi, kemudian [Kill Proses].
  2. Tahap kedua, non-aktifkan virus di startup. Ini dilakukan agar virus tidak terloading ke memori, sehingga kita perlu membuangnya di startup. Caranya, kita bisa menggunakan perintah MSCONFIG, klik menu [Start] > [Run] > ketik msconfig. Setelah itu akan tampil “System Configuration Utility”. Lalu pilihlah [Startup], jika bingung mana virus dan mana yang bukan, pilih [Disable All]. Lalu aktifkan kembali startup yang diinginkan (jika virus sudah bersih). Namun bila kita mengetahui file yang dianggap virus, sebaiknya membuang tanda check list pada kotak bagian kiri untuk file yang dicurigai sebagai virus. Cara ini akan menonaktifkan virus di startup. Jika msconfig diblok oleh virus, gunakan tools dari ansav (ansav.exe). Pilih plugin, kemudian di registry fx buka menu yang diblok (showrun menu).
  3. Hapus file virus dari komputer. Carilah dengan menggunakan fasilitas “search” pada Windows. Klik menu [Start] > [Search], lalu carilah file .EXE virus (contohnya: happy.exe, data.exe, bulubebek.exe, dll.) yang sebelumnya loading di memori atau startup. File ini biasanya disimpan oleh pembuatnya di bagian folder Windows atau System32 dari Windows. Setelah ditemukan, delete atau hapus file tersebut. Jika ada file yang tidak bisa dihapus, cari file apa yang tidak bisa dihentikan, kemudian cari prosesnya menggunakan proses explorer dan kill prosesnya.
  4. Hapus virus dari System Registry. Ini adalah tahap terakhir, kita perlu menggunakan perintan REGEDIT untuk mengubah dan men-delete virus dari registry kita. Pilihlah [Start] > [Run] > [Regedit], lalu di menu [Edit], pilihlah [Find] (tekan Ctrl + F). masukkan nama file virus yang ingin dihapus (contohnya: happy.exe, data.exe, bulubebek.exe, dll.), lalu pilih [Find Next]. Apabila ditemukan file virus, hapuslah semua registry yang memuat virus tersebut berikut foldernya (kalau ada). Jika menu regedit diblok juga oleh virus, gunakan lagi tools ansav yang di atas.
  5.  Kemudian lanjutkan dengan menekan tombol [F3] atau di menu pilih [Edit] terus [Find Next]. Biasanya file virus diletakkan di beberapa tempat registry, jangan sampai ada yang terlewatkan agar registry komputer terbebas dari loading virus tersebut. Sebab jika tidak, pekerjaan ini akan sia-sia.

Tidak sulit kan membasmi virus tanpa antivirus? Meskipun demikian, untuk mengatasi virus-virus macro (word, excel), virus yang merusak file (extension EXE), dan virus yang susah dibersihkan, perlu digabung dengan penggunaan antivirus yang bagus untuk memperbaiki file-file yang terinfeksi.

Ingin informasi lebih dalam tentang virus komputer? Ahmad Yani merangkumnya dalam buku Jurus Ampuh Membasmi Virus Komputer yang diterbitkan oleh KawanPustaka.

Buku ini membahas jenis-jenis virus berdasarkan media penyebarannya, pengenalan antivirus, tindakan pengamanan komputer, cara mendeteksi keberadaan virus di dalam komputer. Sebagai pelengkapnya, buku ini menyisipkan CD software antivirus dan cara meng-update-nya. Jadikanlah buku ini sebagai pegangan untuk mengatasi semua hal yang berhubungan dengan serangan virus komputer, sehingga pekerjaan Anda lancar dan data-data di komputer terselamatkan.

Selamat mencoba!

Talkshow Cara Ampuh Membasmi Virus
Bersama: Ahmad Yani

Apa jadinya jika komputer yang biasa digunakan ‘terinfeksi’ virus? Komputer jadi ‘lola’ alias loading lambat, beberapa file ‘raib’ entah ke mana, hingga file tidak bisa dibuka. Buku Jurus Ampuh Membasmi Virus Komputer terbitan Kawan Pustaka ini bisa dijadikan bahan panduan untuk membasmi dan menangani virus komputer secara mudah dan cepat. Dimulai dari pengenalan virus, antivirus, bagaimana virus menginfeksi, media penyebaran virus, dll. Dibahas pula cara mengatasi worm, trojan, malware, spyware, adware, dan cara membasmi virus tanpa antivirus. Adanya CD software dan cara meng-updatenya, dapat menjadi pelengkap buku ini.

Poniter/selling point buku:

  • Mengenal berbagai gangguan komputer (virus lokal dan asing, worm, trojan, malware, spyware, adware)
  • Mengenal antivirus komputer, pemilihan dan cara update-nya
  • Cara mendeteksi komputer yang terkena virus
  • Cara mengatasi virus tanpa antivirus
  • Trik menggunakan flashdisk sebagai antivirus
  • Step by step mengatasi virus lokal terbaru
  • Cara mengatasi worm, trojan, malware, spyware, adware

Semua materi tersebut akan dibahas dalam acara talkshow "Cara Ampuh Membasmi Virus Komputer" bersama Ahmad Yani penulis buku bestseller di ajang Pesta Buku Jakarta 2009, Istora Senayan.

Acara dimulai pada:

Hari/Tgl: Minggu, 5 Juli 2009
Waktu: 16.30 s/d 18.00 WIB
Tempat: Stand Kelompok Agromedia

Rentang usia yang sangat tepat untuk mulai memperkenalkan dan mengajarkan bahasa Inggris pada anak adalah usia 5-9 tahun. Biasanya, pada rentang usia tersebut anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan kemampuan mengingatnya pun tinggi.

Namun, jika tidak ingin anak Anda jenuh karena harus mengenal dan mempelajari bahasa Inggris gunakanlah cara-cara yang menyenangkan pada praktiknya.

Hal inilah yang coba dituangkan oleh Ivy d’ Archibald dalam bukunya yang berjudul Mengenal Huruf & Angka dalam Bahasa Inggris yang diterbitkan oleh RuangKata.

Melalui buku ini, Ivy menyusun rangkaian abjad A-Z dan angka dari 1-20. Masing-masing huruf disertakan juga nama benda yang berkaitan dengan huruf tersebut. Misalnya, A untuk Apple.

Selain itu, anak juga akan diajak latihan menulis dari kata yang telah tersedia dengan menyambungkan titik putus-putus dari huruf dan kata tersebut.

Setelah latihan menulis, rangkaian kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh anak adalah membaca kalimat bahasa Inggris yang ada di bagian bawah halaman buku itu. Kalimat bahasa Inggris itu juga dilengkapi dengan bahasa Indonesia.

Begitu pun dengan angka yang terdapat di dalam buku ini. Anak bisa menghitung jumlah badut atau pun kucing sesuai dengan jumlah angka yang terdapat di dalam buku tersebut.

Dengan gambar-gambar yang lucu dan penyajian yang menarik, tentunya anak tidak akan jenuh dalam mempelajari bahasa Inggris.

Jangan pernah melarang anak Anda bermain, sebab itu adalah dunia yang sangat mengasikkan bagi mereka. Bermain membuat mereka pandai berekspresi, berimajinasi, dan berkreasi. Bermain merupakan salah satu cara untuk menjadikan anak Anda pintar, cerdas, dan kreatif.

Mengajak anak bermain akan meningkatkan pertumbuhan jaringan sel otak anak. Semakin sering anak diajak bermain maka semakin kompleks kemampuan otak si anak. Bagaimana cara yang baik mengajak anak bermain secara menyenangkan? Salah satunya dengan menggunakan alat peraga atau buku yang berisi kumpulan illustrasi yang bisa digunting, ditempel, dibaca, dan ditulis.

Nah, bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya bermain secara menyenangkan, alat peraga buku bisa Anda gunakan sebagai bahan bermain untuk anak. Dengan menggunakan alat peraga semacam ini, anak bisa bermain sambil belajar berbagai hal melalui buku.

Buku 4 M; Menggunting, Menempel, Membaca, dan Menulis yang diterbitkan RuangKata salah satu buku yang menyajikan bahan bermain sambil belajar bagi anak, khususnya anak usia 3-5 tahun. Buku ini berisi gambar-gambar yang menarik bagi anak, seperti robot, perahu, boneka, buah-buahan, aneka binatang, dan lain-lain.

Buku yang disusun oleh Redaksi RuangKata ini, anak bisa melakukan nempat kegiatan sekaligus. Pertama-tama, anak bisa menggunting gambar-gambar yang disediakan. Selanjutnya gambar-gambar yang telah digunting itu ditempelkan pada bagian gambar yang kosong, sehingga membentuk gambar yang utuh.

Setiap gambar yang terdapat di dalam buku ini disertai dengan namanya. Setelah berhasil menempelkan seluruh gambar di tempat yang ditentukan, anak bisa melanjutkan kegiatannya dengan membaca nama gambar tersebut satu per satu.

Hal terakhir adalah menyalin ulang nama-nama yang telah anak baca sebelumnya di kotak-kotak kosong yang tersedia di buku tersebut.

Tentunya, permainan ini sangatlah mengasyikan bagi anak. Secara tidak langsung, kita sebagai orangtua ataupun pendidik mengajarkan mereka belajar membaca dan menulis.

Buku ini juga disertai dengan CD interaktif yang bisa digunakan di komputer. Klik lalu geser potongan gambar yang ada di dalam CD, kemudian tempatkan potongan gambar tadi menjadi gambar yang utuh dan menarik.

Selamat mencoba!

Robot merupakan salah satu mainan anak-anak—khususnya anak laki-laki—yang banyak peminatnya. Namun, tahukah kamu bahwa robot-robot itu banyak jenisnya? Yuk, kita mengenal satu per satu robot itu.

Yang pertama adalah robot RZ-001 Volpo. Robot ini dilengkapi dengan perisai untuk menangkis serangan dari musuh. Di tangan kanannya terdapat senjata laras panjang yang bisa digunakan untuk melawan musuh.

Robot berikutnya adalah FRZ-01 Cyber. Ia memiliki bentuk kepala dan tubuh menyerupai mahluk yang ada di film alien. Ia tidak jahat, melainkan baik. Jadi jangan takut untuk berkenalan dengannya.

Lain halnya dengan robot GF-021 Big. Sesuai namanya, robot ini memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibanding robot-robot lainnya. Senjata yang ia miliki menyatu dengan tangannya. Bentuknya bulat, namun dari sana bisa keluar peluru yang sanggup menghancurkan musuh.

Sebenarnya masih banyak lagi robot-robot lain yang bisa adik-adik ketahui. Semuanya bisa kamu lihat dalam buku Mewarnai Robot-Robot Jagoan yang diterbitkan oleh RuangKata.

Buku yang disusun oleh Tim Great Finger ini berisi 12 jenis robot yang berbeda. Masing-masing dari mereka memiliki keunikannya sendiri. Tidak hanya bisa mengenal robot, adik-adik juga bisa mewarnai robot-robot tersebut.

Dengan mewarnainya, robot-robot yang ada di dalam buku ini tentunya akan lebih menarik untuk dilihat. Ayo, kita warnai mereka dengan berbagai warna yang beragam!

Mengapa hal di atas bisa terjadi? Menurut paparan Tanudi, tidak semua judul buku bisa diterapkan pada semua kondisi, termasuk pada budaya dan negara yang berbeda. Ia menambahkan, penerbit Harper Collins, merasa judul The Man Who Loved China lebih tepat bagi pembaca di Amerika dibanding judul Bomb, Book and Compass. Sekadar catatan, Simon Winchester adalah penulis buku best seller seperti The Professor and the Madman dan Krakatau (gunung Krakatau).

Namun kasus di atas hanyalah sepenggal bagian dari pengantar bertema critical point sampul buku.  Ada banyak poin penting yang dijelaskan dalam workshop analisis dan bedah sampul buku ini. Di antaranya, soal judul, tagline, tema, penulis, blurb, foto,  gambar, pointer, dan lainnya. Pada workshop yang digelar di Function Hall kantor Kelompok Agromedia ini, peserta juga diajak berdiskusi dan mengapresiasi cover buku dari sisi critical point. Workshop ini diikuti 61 peserta, di antaranya copy editor, editor, dan desainer dari penerbit-penerbit di bawah payung Kelompok Agromedia.

Rahasia Membuat Judul Ala Ndoro Kakung

Bukan perkara mudah untuk membuat sebuah judul yang memikat pembaca. Sebab, tidak ada formula yang baku. Bahkan, menurut Julie Grau, direktur co-editor dari Riverhead mengatakan, judul adalah suatu yang aneh dan misterius serta menggugah rasa ingin tahu.

Demikian, sebuah pengantar sesi workshop bertema The Title that Rocks the Cradle yang dibawakan Wicaksono, redaktur utama Koran Tempo dan pemilik blog yang beralamat di http://ndorokakung.com. Workshop tersebut adalah lanjutan dari sesi sebelumnya—yang dibawakan Tanudi.

Dalam kesempatan itu, Wicaksono, menyebutkan beberapa ‘pakem’ yang bisa memandu untuk membuat judul yang atraktif. Misalnya judul harus mudah diingat, deskriptif, tajam, jelas, atraktif, dan mengundang rasa ingin tahu. Untuk beberapa kasus, ia juga menyarankan membuat judul menggunakan metafora, diksi yang kuat, dan berkarakter. Selain itu Wicaksono juga menyebutkan rahasia di balik pembuatan judul dan penjudulan yang harus memperhatikan aspek estetika dan etika. Juga soal proses ‘pengendapan’ bahan agar bisa mengabstraksikan judul yang kuat.

Wicaksono juga mengingatkan, khususnya pada buku-buku non-fiksi, agar judul ditulis jelas dan tegas. Berbeda dengan buku fiksi yang lebih longgar. Nah, bagaimana cara mengunduh dan mendapatkan judul yang bagus? “Bermain-mainlah,” jawab  bloger yang aktif sejak tahun 2006. Ia melanjutkan, “Lewat bermain-main, inspirasi bisa datang tiba-tiba, namun tetap harus ingat deadline.” 

Tidak semua orang tahu apa itu blurb, endorsement, tagline, pointer, dan title. Bagi pekerja buku, istilah-istilah ini sudah menjadi santapan mereka dalam setiap proses produksi buku. Kenapa demikian? Sebab istilah-istilah ini sangat memengaruhi nilai sebuah buku. Materi inilah yang kemudian dibahas pada sesi berikutnya oleh Windy Ariestanty, Koordinator penerbit GagasMedia dan Bukuné.

The journey starts from the back,” ungkap Windy ketika menjelaskan bagian dari tujuan dan fungsi blurb atau back cover. Artinya, petualangan pembaca dalam memahami isi sebuah buku dimulai dari blurb-nya. Blurb inilah yang menjelaskan bagian dari isi atau inti suatu buku.

Atas fungsi dan peran blurb yang begitu penting dalam penerbitan buku, tentu tidak bisa dibuat secara sembarangan. Tapi, harus mengikuti beberapa kaidah tertentu agar menghasilkan blurb yang mengenai sasarannya. “Blurb harus memancing rasa ingin tahu pembaca, memikat hati pembaca, dan mendorong orang untuk membeli,” jelas Windy.

Pada poin lainnya, blurb juga mesti menggunakan bahasa yang jelas dalam menyampaikan suatu inti kalimat. Seorang editor juga mesti bisa menjanjikan suatu manfaat atau hal yang bisa didapatkan dari buku tersebut kepada pembaca dari blurb yang dibuatnya. Jika tidak, tentu tidak akan memancing ketertarikan pembaca untuk membaca isi buku tersebut.

Pada sesi ini, Windy juga membuka sharing kepada peserta dalam mengolah redaksional pembuatan blurb. Peserta cukup antusias mengakali dan meramu kalimat dari contoh-contoh blurb yang sudah diberikan pada lembaran makalah yang dibagikan. Fantastis! Hanya tempo sekejap, peserta sudah memahami bagaimana membuat blurb yang baik.

Acara pelatihan ini cukup memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta. Mereka bisa lebih melek dan mempertajam kembali kemampuan mereka untuk mengolah sebuah buku menjadi sajian yang menarik bagi pembacanya. 

Selanjutnya, pada sesi terakhir, giliran Lukito A.M memberikan pengertian luas dalam memahami cover atau sampul. Ia menjelaskan, cover itu ibarat baju bagi sebuah buku dan ibarat pintu yang mengantarkan pembaca ke dalam isi buku. Oleh sebab itu, pembuatan cover harus sempurna sesuai kaidah dan fungsinya.

Pria yang biasa disapa Luluk ini juga mempresentasikan makna dan fungsi cover. “Fungsi cover ialah agar buku terlihat menarik, menjadi pembeda dari buku-buku lainnya, dan menyampaikan pesan isi buku,” jelasnya. Namun, pembuatan cover fiksi dan non-fiksi tidaklah sama. Sebab, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. “Cover buku fiksi biasanya bermain imajinasi, penggambaran alur cerita, berisi poin-poin penting dan adegan paling menarik, dan ketokohan cerita isi buku,” tambahnya.

Kedatangan mahasiswa Unpad untuk yang kedua kalinya ini disambut hangat oleh karyawan Kelompok Agromedia. Tepat pada pukul 13.00 WIB, sesampainya di Rumah Kami—sebutan untuk kantor Kelompok Agromedia—puluhan mahasiswa Sejarah ini langsung diajak ke aula pertemuan.

Kunjungan yang dipandu oleh Rani sebagai MC ini dibuka dengan sambutan selamat datang yang dilakukan oleh Hikmat Kurnia selaku Direktur Agromedia.

Dalam sambutannya, Hikmat Kurnia mengatakan bahwa masing-masing orang punya kekuatan, oleh sebab itu jangan pernah pesimis dengan diri sendiri. Setelah memberikan sepatah-dua patah kata, Hikmat Kurnia menjelaskan sedikit tentang sejarah berdirinya Agromedia.

Selepas acara penyambutan, rombongan mahasiswa Unpad dipersilakan menikmati santap siang yang telah disediakan sambil beramah-tamah dengan sesama.

Acara pun berlanjut. Kali ini, jajaran redaksi Agromedia mengajak rombongan mahasiswa Unpad untuk mengetahui lebih dalam alur kerja, jenjang karir, hingga proses produksi di penerbitan buku.

Yang pertama diberi kesempatan adalah Tanudi—Koordinator penerbit KawanPustaka, Tangga Pustaka, dan VisiMedia—yang membahas secara sekilas tentang dunia penerbitan.

Selanjutnya, Yayan Sopyan selaku Direktur mediakita membahas tentang peluang kerja di penerbitan buku, seperti reporter, editor, hingga desainer.

Acara direhat sejenak. Rombongan mahasiswa Unpad diajak berkeliling kantor Agromedia untuk melihat kegiatan redaksional. Mereka bahkan aktif bertanya mengenai kegiatan yang dilakukan teman-teman di Agromedia.

Usai berkeliling, rombongan mahasiswa ini kembali mengikuti presentasi singkat dari Fuad Izzudin, Manager Produksi Kelompok Agromedia yang membahas tentang proses produksi sebuah naskah mulai dari editing hingga percetakan. Bahkan, Fuad juga memberikan gambaran mengenai penghitungan royalti yang bisa didapatkan oleh seorang penulis.

Sesi terakhir dari kunjungan ini dipandu oleh Mulyono, Pimpinan Redaksi VisiMedia. Selain berbicara sedikit mengenai dunia kepenulisan, Mulyono juga mengajak rombongan mahasiswa Unpad dan beberapa alumni untuk bernyanyi bersama.

Acara ditutup dengan pemberian plakat dari Hikmat Kurnia selaku Direktur Agromedia kepada Drs. Awaludin Nugraha, M.Hum, Ketua Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran.