Menu

Product Categories

×

Mini Cart

Cart

×

Anak Kelinci yang Ingin Bahagia

Anak Kelinci yang Ingin Bahagia

Kegiatan mewarnai bagi anak-anak memberikan banyak manfaat. Aktivitas mewarnai mengarahkan anak-anak untuk fokus atau belajar berkonsentrasi. Satu hal penting lainnya mengalihkan mereka pada keasyikan bermain gawai/gadget. Nah, yang utama sebenarnya memberikan anak-anak untuk belajar ketekunan dan kesabaran.

Ketika tiga hal di atas terbentuk dan terbangun dalam diri anak, untuk belajar hal lain mereka cenderung lebih memiliki kesiapan atau bekal pengalaman dan kemampuan. Seperti menggambar dan membentuk menulis, karena terbiasa membuat goresan-goresan saat mewarnai. 

Aktivitas mewarnai merangsang motorik halus dan kemampuan melihat detail, serta mensyukuri potensi yang ada dari mata, tangan, dan perasaan. Dari mewarnai mereka belajar mengontrol gerakan tangan secara halus dan mengenali rupa gambar dan warna yang beragam.

Ketangkasan manual mencorat-coret bagi anak penting diperkenalkan, untuk membentuk motorik halus. Perkenalkan mereka dengan bantuan media seperti crayon dan buku gambar. Mulai kapan? Saat balita Bunda mulai bisa memegang obyek, sekitar usia 12 – 15 bulan. Gunakan crayon yang aman dan hindari memasukkan ke dalam mulut.

Bagaimana jika anak-anak enggan untuk diajak melakukan aktivitas ini? Anak-anak perlu contoh dari orangtua dan lingkungan. Misalnya memperlihatkan satu gambar yang sudah diberikan warna dari crayon maupun pensil warna.

Oya Bunda, untuk anak usia di bawah lima tahun lebih cocok diberikan crayon yang tebal karena memudahkan saat dipegang.

Memberikan contoh-contoh bisa melalui memperlihatkan melalui video di YouTube  atau orangtua melakukan terlebih dahulu, sembari mendampingi anak dalam mewarnai. Banyak contoh obyek gambar sederhana seperti hewan, manusia, pemandangan alam, atau alam benda yang bisa dijadikan obyek mewarnai. Tunjukan satu dua contoh, sembari memperlihatkan langkahnya.

Cara lain pancing mereka dengan memberikan hadiah kecil ketika mereka berhasil menyelesaikan satu obyek. Berikan kegiatan mewarnai ini bagian dari kebiasaan sehari-hari, setidaknya meluangkan warna mereka 5 – 10 menit, rutin.

Nah, jika anak-anak menyukai kegiatan ini, tidak ada salahnya memasukkan mereka dalam kursus mewarnai dan menggambar. Lewat kursus menggambar dan mewarnai mereka akan diajarkan teknik-teknik yang terpola dengan baik.

Dalam belajar mewarnai, tujuan penting dari aktivitas ini memberikan rasa berani dan percaya diri pada anak dalam melakukan kegiatan ini. Ada 7 manfaat lain yang bisa disimak dalam laman ini. 

Untuk kegiatan mewarnai anak-anak di bawah usia lima tahun belum perlu dikenalkan teknik mewarnai. Kecuali bagi mereka yang terlihat memiliki bakat kemampuan sejak dini, kemungkinan besar pengenalan dan tahapan awal teknik mewarnai perlu dikuasai. 

Dari mana memulai mengajak anak-anak merwarnai? Cara Mengajak Balita Suka Aktivitas Mewarnai

 

Lingkungan Warna-warni di ruang atau kamar anak

Berikan suasana kamar atau ruangan yang banyak ilustrasi gambar yang menarik. Seiring waktu baik disadari atau tidak oleh orangtua, mata anak sebenarkan turut melihat-lihat kondisi di sekitarnya.

 

Dari awal Harus Asyik dan Seru

Membuat cetakan telapak tangan yang diwarnai. Ini seru bagi anak-anak. Caranya dengan mewarnai telapak tangan, dan memindahkan di atas kertas. Umumnya anak-anak akan senang dan kagum. Serahkan pilihan warna pada anak, setidaknya sediakan ada warna primer seperti merah, biru, dan hijau.

 

Membangun Kebiasaan Mewarnai dengan Jadwal

Umumnya, untuk mewarnai anak mau dulu dan tidak boleh dipaksakan. Jika sudah mau biarkan mereka berekspresi, dan dampingi oleh orang tua secara rutin. Misalnya luangkan 4-5 kali dalam seminggu di waktu yang sama, rutin, walaupun durasinya tidak lama. Selain upaya untuk mengalihkan dari gadget, juga menumbuhkan sikap disiplin. 

 

Pilihan Variasi Obyek Mewarnai

Agar selalu ada hal yang baru untuk diwarnai, berikan obyek mewarnai yang bervariasi. Misalnya tema hewan, luar angkasa,  dinosaurus, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya.

 

Mewarnai Di area ukuran kertas A4 hingga poster besar

Berikan tantangan bahwa mewarnai tidak melulu di atas kertas gambar. Aktivitas mewarnai juga bisa disediakan di atas area kertas yang besar. Untuk menyelesaikan pun bisa bertahap, dalam beberapa hari.

Tiga Teknik Mewarnai

Berikut tiga teknik mewarnai yang bisa diajarkan kepada anak-anak, terkait kegiatan mewarnai di atas kertas. Namun teknik mewarnai yang diulas sebatas dengan crayon dan pensil. Teknik mewarnai dengan media cat air atau cat minyak tidak termasuk di sini. 

 

Teknik menyilang

Mewarnai sebuah objek gambar di atas kertas tidak melulu dengan menggores lurus. Arah mewarnai dengan diagonal atau menyilangkan bisa membuat nyaman si pewarna. Teknik menyilang,

 

Memberikan bayangan

Memberikan bayangan membuat sebuah gambar tampak lebih artistik dan nyata. Prinsipnya dalam sebuah obyek gambar, blok warna biasanya terlihat ada gradasinya, teknik ini semacam memberikan beda pencahayaan.

Outlining

Teknik ini memberikan garis tegas pada pinggiran obyek yang diberi warna. Outlining, melatih anak belajar menebalkan garis. Aktivitas ini juga melatih anak untuk tekun dan sabar. 

giant coloring sheet luar angkasa

Ingin tambah lebih seru dan asyik dalam mewarnai di rumah, yuk ajak anak-anak merasakan mewarnai dalam lembaran kertas besar. Temukan variasinya di link ini https://ruangkata.com/giantcoloring/

 

Terima kasih menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sama artinya dengan rasa syukur. Ucapan rasa syukur yang terwakili dalam kata terima kasih itu biasa ditujukan kepada orang yang telah memberikan kebaikan. Saat seseorang mengucapkan ini berarti bermaksud membalas kebaikkan yang telah ia terima.

Sebagai orang yang hidup di dunia tentu saling membutuhkan, saling membantu, dan bekerja sama, maka ucapan terima kasih sejatinya bukan sekadar ucapan formalitas belaka. Ucapan terima kasih merupakan wujud paling penting sebagai respon balas budi setelah menerima kebaikkan, bantuan, pertolongan, dan sebagainya.

Jika memahami makna mendalam ucapan terima kasih, sudah semestinya ucapan tersebut tersampaikan spontan dan itu berasal dari lubuk hati terdalam. Ucapan ini pun dilakukan dengan kesungguhan dan bagian dari kebiasaan yang sopan. Pendeknya ucapan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kebaikkan, waktu, tenaga, dan materi yang diberikan orang lain kepada kita.

Bagaimana menyampaikan kebiasaan ini kepada anak-anak? Selalu ada kabar baik dalam rangka menyuburkan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada anak-anak. Namun untuk menyampaikan hal ini agar menjadi kebiasaan perlu dipupuk sejak usia dini. Selain itu faktor orang tua dan lingkungan pun perlu mendukung dengan memberikan teladan dan contoh nyata, agar anak-anak mudah memahami dan segera meniru kebiasaan positif ini.

Sementara dalam Islam sendiri, agar umat Muslim pandai berterima kasih kepada sesama manusia. Sebagai contoh terdapat dalam hadist “Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang tidak pandai bersyukur (berterima kasih) kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah.” (HR Ahmad, Abu Daud, Bukhari dalam kiba Adabul Mufrad, Ibnu Hibban adan ath Thayalusi)

Nah, untuk mendidik dan membangun kebiasaan mengucapkan terima kasih pada anak-anak, beberapa tips ini barangkali bisa menjadi inspirasi untuk Bunda.

  1. Menyampaikan Cerita Bertema “Terima kasih”

Bunda bisa mencari dan menyampaikan hal ini dalam bentuk story telling atau narasi bercerita atau dongeng yang sesuai dengan usia anak. Cerita dan dongeng yang mengandung pesan moral lebih mudah tersampaikan dari pada Bunda terus menerus mengingatkan anak.

  1. Penyampaikan dengan pantun

Pada dasarnya menyampaikan sesuatu kepada anak-anak bisa disampaikan dengan media apa saja, yang utama dengan cara bermain dan menyenangkan. Misalnya dengan pantun yang menarik dan lucu.

Buah Markisa tumbuh merambat

Hijau muda warna daunnya

Wahai teman wahai sahabat

Terima kasih atas bantuannya

Nah, menyampaikan rasa terima kasih bisa juga kan dengan menggunakan pantun.

 

  1. Memberikan contoh dan teladan

Anak-anak dikenal sebagai peniru ulung. Kebiasaan mengucapan kata tolong dan terima kasih pun bisa disampaikan orang tua di rumah saat berinteraksi dengan anggota keluarga. Anak-anak akan menyimpan hal ini dalam ingatannya.

 

  1. Coba tanyakan perasaan Anak setelah mengucapkan Terima kasih

Coba tanyakan bagaimana perasaan anak setelah mengucapkan terima kasih. Apakah hatinya merasa lega dan bertambah senang juga? Menurut, situs web healthblog.uofmhealth.org Ketika seseorang mengungkapkan rasa terima kasih, itu sebenarnya dapat menyebabkan rasa sejahtera yang lebih kuat.

 

  1. Perlu diingatkan ketika anak lupa

Anak-anak juga bisa lupa. Ingatkan saja dengan nada yang terdengar menyenangkan ketika anak lupa mengatakan ucapan terima kasih saat ditolong atau dibantu oleh siapa pun.

 

  1. Tolong dan Terima Kasih

Minta tolong dan berterima kasih merupakan dua kata yang tidak bisa dipisahkan. Dalam keseharian anak-anak perlu juga membiasakan mengucapkan kata tolong disusul ucapan terima kasih, baik pada saat meminta bantuan dan sesudahnya.

Selamat mencoba Bun.

 

Buku rekomendasi untuk bekal aktivitas anak selama bulan Ramadan

Buku-buku berikut ini bisa untuk menemani anak-anak selama bulan puasa di rumah.

Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul 

25 kisah inspiratif nabi dan rasul

Hai teman-teman, siapa yang tahu nama-nama Nabi dan Rasul? Ayo tunjuk tangan!
Ya, Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui jumlahnya ada 25. Setiap Nabi dan Rasul diberikan keistimewaan dan mukjizat, seperti Nabi Ibrahim yang tidak merasakan panas dan masih hidup ketika dibakar Raja Namrudz. Nabi Musa yang bisa membelah lautan dengan tongkatnya. Wah, masyaallah hebat sekali ya, semuanya terjadi atas karunia dan kuasa Allah Swt. Yuk kita baca kisah para Nabi dan Rasul selengkapnya dalam buku ini!

Buku ini berisi kisah menarik dan inspiratif 25 Nabi dan Rasul disertai kutipan ayat Al-Quran, mukjizat, dan hikmah cerita yang bisa kita petik dan teladani dalam kehidupan sehari-hari. Lewat buku ini juga, kalian akan mengetahui perbedaan Nabi dan Rasul serta persebaran dakwahnya. Tak hanya itu, dalam buku ini juga disertai info pengetahuan dan fakta-fakta ilmiah dari setiap Nabi dan Rasul. Dilengkapi juga dengan doa-doa harian yang diambil dari setiap kisah cerita Nabi dan Rasul.

Selamat membaca ya teman-teman!

Kisah Inspiratif Penuh Hikmah Nabi Ulul Azmi

nabi ulul azmi

Ya, Nabi Ulul Azmi ada 5 yaitu Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad Saw. Mereka merupakan nabi-nabi pilihan Allah Swt yang memiliki kisah perjuangan yang luar biasa dalam menyampaikan perintah-perintah Allah Swt kepada umatnya. Selain itu, Nabi Ulul Azmi memiliki kesabaran, kejujuran, keteguhan, ketabahan, pantang putus asa, murah hati, dan sifat pemaaf.

Dengan buku ini, kalian akan mengetahui bagaimana kisah perjuangan Nabi Ulul Azmi yang sangat inspiratif dan penuh hikmah. Di bagian akhir cerita disertai dengan mukjizat Nabi Ulul Azmi dan hikmah kisah yang bisa kita renungkan dan teladani dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dilengkapi dengan ilutrasi yang menarik dan berwarna, sehingga membacanya menjadi seru dan meyenangkan.

Selamat membaca ya teman, semoga dengan buku ini kita lebih mencintai dan meneladani para Nabi Ulul Azmi yang tak lekang oleh zaman.

Muslim Kids Activity Book : Puasa Ramadhan

muslim kids activity book puasa ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan puasa yang wajib kita kerjakan di bulan Ramadhan. Nah, siapa di antara kalian yang sudah kuat menjalankan puasa di bulan Ramadhan? Ayo tunjuk tangan. Yuk kita belajar menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Di dalam buku ini kalian akan belajar mengenai puasa di bulan Ramadhan dengan berbagai aktivitas dan permainan yang dapat kalian lakukan, sehingga belajar menjalankan puasa Ramadhan menjadi menyenangkan. Banyak sekali aktivitas permainan yang bisa kalian kerjakan seperti mewarnai, mencocokan gambar, mencari jalan, menempelkan stiker, puzzle, berhitung, mencari perbedaan, dll. yang disusun secara sistematis berbasis ajaran dasar Islam.

Game interaktif ini dapat melatih keterampilan, kreativitas, dan menstimulus motorik halus anak, sehingga tumbuh kembang anak menjadi optimal. Dengan demikian, anak bisa mempelajari dan mengenal puasa di bulan Ramadhan sambil bermain melalui kegiatan yang seru, bermanfaat, dan tidak membosankan.

Fun Activity Book; Mewarnai & Menempel Stiker; Huruf Hijaiyah

mewarnai dan menempel stiker huruf hijaiyah

Dalam buku ini terdapat huruf-huruf hijaiyah disertai nama benda yang berawalan huruf hijaiyahnya dalam tiga bahasa (Indonesia-Arab-Inggris) serta dilengkapi dengan stiker huruf hijaiyah yang menarik dan berwarna. Selain itu dengan aktivitas mewarnai ini, kita juga belajar mengenal warna dan bentuk. Jangan lupa ya teman, tempelkan stikernya pada kolom stiker di setiap halamannya. Tentunya akan sangat seru dan menyenangkan belajar mengenal huruf hijaiyah sambil mewarnai dan menempel stiker.

Banyak sekali manfaat yang didapat dari aktivitas mewarnai sambil menempel stiker ini. Misalnya mengasah motorik halus dan kreativitas anak, mengenal perbedaan warna, melatih konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan anak, serta memperkaya kosakata. Dengan begitu buku ini diharapkan menjadi media yang tepat dalam menyalurkan imajinasi dan ekpresi anak.

Yuk, kita warnai dan tempelkan stikernya!

 

 

 

 

Sumber artikel:

rri.co.id

bola.com

https://healthblog.uofmhealth.org/

Tentu ada yang salah jika melihat anak usia belasan tahun bahkan beranjak dewasa, namun tidak pernah peduli dengan pekerjaan di rumah dan tak pernah membantu orangtuanya. Hal ini tentu mengkhawatikan sekali ya Bun. Kemungkinan di level pendidikan pra sekolah atau sekolah dasar mereka terlalu dimanja, terlalu nyaman dengan fasilitas yang ada, dan tidak terbiasa melakukan apa-apa secara mandiri.

Inilah salah satu kewajiban orangtua yaitu mengedukasi anak-anak agar mereka kelak menjadi pribadi yang tumbuh mandiri dan bertanggung jawab dengan apa yang mereka kerjakan dan mereka pilih. Bukan hal yang mudah tentunya. Karena proses pengasuhan membutuhkan proses panjang dengan berbagai pendekatan. Cara pendekatan yang berbeda-beda menjadi challenge bagi setiap orangtua. Sebab setiap individu atau karakter tiap anak itu unik.  

Kapan mulai mengajarkan kemandirian pada anak-anak? Mulailah dari sekarang. Khususnya bagi bunda yang memiliki anak-anak di bawah usia lima tahun tentu belumlah terlambat. Bunda bisa memulai dari lingkungan rumah dalam mendisiplinkan anak-anak. 

Mulai dari hal ringan, sederhana, dan asal kontinu dalam melakukannya setiap hari. Semua hal dilakukan dan disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Sebagai contoh, mengembalikan mainan ke tempat semula usai selesai bermain, membuang sampah pada tempatnya, belajar makan sendiri, atau mengenakan baju sendiri.

Praktik rutin untuk melatih kebersihan bisa dimulai dari cara membasuh tangan dengan sabun. Mulai usia 2 tahun pun bunda bisa membiasakan anak-anak melakukan hal ini. Untuk membantu kebiasaan ini, bunda bisa menempelkan gambar berisi ilustrasi cara membersihkan tangan secara detail. Rajinlah mengingatkan mereka setiap masuk rumah atau di mana pun, sering-sering membersihan tangan dengan sabun. 

Untuk menyampaikan “tugas” rutin di atas tentu butuh pengantar atau pendekatan yang memadai dan menyenangkan bagi anak-anak. Pendekatan dengan kasih sayang bisa dilakukan misalnya dengan langkah membacakan cerita atau dongeng yang berhubungan dengan tema atau cerita kemandirian. Cara lain dengan banyak memberikan contoh-contoh. Seperti bunda ketahui anak-anak adalah peniru yang ulung. 

Berilah apresiasi sepantasnya atau secukupnya setelah anak-anak berhasil melakukan tugas-tugasnya secara mandiri. Jangan lupa bunda, ingatkan dan berikan semangat agar menjadi kebiasaan rutin sehari-hari. Upaya membentuk pribadi anak yang mandiri akan berdampak pada tingkat kepercayaan dirinya dan berani melakukan hal baru tanpa takut keliru.

Tema-tema buku cerita kemandirian untuk anak bisa menjadi rujukan yang menarik. Bunda bisa membacakan saat senggang atau menjelang mereka mau tidur. Beberapa buku “Seri Anak Mandiri” yang baru saja dirilis Ruang Kata bisa menjadi media untuk membangun kebiasaan mandiri untuk anak. 

Ada empat tema dalam seri buku ini, pertama, “Senangnya Bisa Pakai Sepatu Sendiri” yang berkisah seorang anak TK menghadapi kendala dengan sepatu talinya. Kedua, “Senangnya Bisa Mandi Sendiri,” buku ini berbagi kisah dan mengajak anak mampu berlatih mandi sendiri. Ketiga, “Senangnya Bisa Makan Sendiri.” Keempat, “Senangnya Bisa Pakai Baju Sendiri.”

Keempat buku berilustrasi keren ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia dan toko buku online pilihan ayah bunda. Yuk, ajak anak mandiri mulai sekarang.

Pop Up Seri Anak Mandiri

Selain dengan buku, orangtua yang memiliki anak-anak usia 5 hingga 11 tahun, bisa menstimulus mereka dengan poster edukasi. Lewat media poster orang tua atau guru bisa lebih mudah mengajak dan menunjukkan aneka tema belajar untuk anak. Maka jangan ragu untuk menempelkan poster di dinding kamar mereka.

Sejak dahulu, khususnya di bidang pendidikan, poster dimanfaatkan sebagai media belajar yang memiliki kekuatan efektif dalam menyampaikan pesan dan informasi. Hasil rancangan visual dengan paduan gambar, teks, dan diagram, menghasilkan ringkasan peta belajar yang efektif.

Mata anak-anak lebih banyak tertarik dengan gambar dan teks serta penjelasan yang sederhana. Mata anak balita hingga usia sebelas tahun dirasa lebih tertarik dengan media visual yang menempel di dinding. Tujuannya agar anak lebih paham dan hafal apa yang ada dalam informasi yang tertera di poster. Sebab dengan menempelkan poster secara regular di ruangan atau kamar anak, tidak terasa anak akan mudah melihat dan tanpa terasa sebagai sebuah pembelajaran.

Poster bukan saja memudahkan dan membantu saat mengajar, di sisi guru atau orang tua, untuk menunjukan gambar dan menyampaikan data informasi. Visualisasi poster, di sisi lain soal informasi singkat, terkadang bisa memancing anak-anak bertanya dan berpikir kritis. Di sini komunikasi dan bonding antara orangtua dan anak bisa hadir.

Agar tercapai tujuan, informasi dalam sebuah poster, maka poster perlu mengikuti kaidah standard seperti visual dan desain yang menarik disesuaikan dengan tingkatan usia. Selain itu poster perlu, informasi disampaikan dengan ringkas, padat, dan jelas. Memilih bahasa sesuai tingkatan usia peserta didik.

Berikut rujukan empat poster yang bertujuan mengajarkan praktik belajar membaca huruf hijaiyah, doa harian, tata cara berwudhu, dan tata cara shalat. Keempat poster ini disusun memudahkan orangtua dan guru mengajarkan ibadah dan doa untuk anak usia di bawah 12 tahun.

Smart Poster Huruf Hijayah

Untuk mendampingi dan membantu praktik belajar membaca Al Quran, huruf Hijaiyah wajib diperkenalkan dan dihafalkan. Metode yang banyak, salah satunya dengan media poster. Dalam poster ini ditunjukan urutan dan bentuk-bentuk huruf sebagai alat raga dan membantu anak menghafalkan Hijaiyah agar lebih mudah, menyenangkan, dan disertai cara melafalkan.  

Smart Poster Doa Harian Anak Muslim

Praktik rutin doa penting diperkenalkan untuk anak sejak dini. Segala aktivitas, sebelum dan sesudah, akan lebih baik jika diiringi doa. Poster ini membantu anak, agar tidak lupa pada hafalan doa harian, seperti doa keluar rumah, doa masuk ke dalam rumah, doa sebelum makan, doa untuk orangtua, dan lainnya.

Smart Poster Tata Cara Wudhu

Mengenalkan konsep dan praktik membersihkan hadas kecil dengan berwudhu kepada anak sebelum shalat dan membangun kebiasaan bersuci kelak hingga mereka dewasa. Lewat poster ini, anak diperlihatkan tata cara berwudhu dengan Smart Poster. Disajikan dengan desain dan visual yang menyenangkan dan dekat dengan anak. Pas dipajang di kamar anak, mushola rumah, atau ruang kelas.

Smart Poster Tata Cara Shalat

Poster ini wajib dimiliki, berisi tata cara shalat, dengan ilustrasi visual yang berwarna. Ada 11 rukun shalat dalam smart poster. Dari niat hingga salam digambarkan dengan karakter yang dekat dengan anak-anak. 

Nah, ayah bunda, keempat seri Smart Poster di atas yang diterbitkan oleh Ruang Kata ini bisa didapatkan di toko buku Gramedia terdekat dan toko buku daring langganan ayah dan bunda. Hiasi dan luangkan waktu belajar bersama anak dengan media smart poster. Salam edukasi.

smart poster untuk anak muslim
Smart Poster Anak Muslim dari penerbit Ruang Kata

Foto oleh: Ashley Nicole Photography

Nama bukanlah sekadar panggilan yang tidak memiliki arti atau hanya sebuah hiasan. Nama adalah identitas seseorang. Sebagian ulama pun mengatakan bahwa nama adalah sebuah doa dan harapan yang diinginkan oleh kedua orangtua untuk anaknya.

Memberikan nama untuk anak memang tidak bisa sembarangan. Karena dalam sebuah nama, sebenarnya orangtua sedang mendoakan agar anaknya memiliki akhlak, sifat, dan juga tingkah laku yang sesuai dengan nama yang diberikan. Misalnya banyak orangtua yang memilih nama anak dengan nama-nama Nabi & Rasul. Hal itu karena orangtua menginginkan anaknya kelak akan mempunyai akhlak seperti Nabi.

Selain menggunakan nama Nabi, banyak juga orangtua yang menggunakan nama Islami dengan arti pujian untuk anaknya. Seperti “Kamal” yang berarti “kesempurnaan”. Atau “Aziz” yang memiliki arti “yang terhormat”. Biasanya nama ini pun dirangkai menjadi satu nama panjang agar lebih memiliki makna.

Contohnya seperti nama “Farhan Abdul Khaliq”. Jika dipisah, “Farhan” memiliki arti “yang gembira, yang senang”, lalu “Abdu” memiliki arti “hamba”, sedangkan “Al-Khaliq” berarti “yang menciptakan”. Jadi jika digabung menjadi sebuah nama, akan memiliki arti “Hamba Allah Maha Pencipta yang selalu senang dan gembira”.

Contoh lainnya untuk nama bayi perempuan adalah, “Naura Shafa Mahbubah”. Jika dipisah, “Naura” mempunyai arti “cahaya”, lalu “Shafa” berarti “lembut”, dan “Mahbubah” memiliki arti “disukai”. Jadi makna nama “Naura Shafa Mahbubah” adalah “Perempuan yang bersinar begaikan cahaya, memiliki kelembutan dan disukai”.

Berikan nama yang indah, berkah, dan juga bermakna untuk buah hati Anda. Karena merekalah doa dan harapan Anda.


rangkaianMasih banyak nama Islami yang memiliki makna terbaik lainnya yang dapat Anda temukan dalam buku Variasi Rangkaian Nama Bayi Islami Terbaik dari Ust. K. Akbar Saman. Tidak hanya pilihan nama, tata cara pemberian nama bayi, nama anjuran dari Rasulullah, beserta kumpulan doa agar dikaruniai anak shaleh pun ada dalam buku ini.

jerman-head

Sumber foto: Pedro Paulo Boaventura Grein

Jerman. Sebuah negara di Eropa ini terkenal dengan makanan, arsitektur, dan tempat wisata yang penuh sejarah. Jika Anda ada rencana untuk pergi berlibur ke Jerman untuk menikmati sejarahnya, ada baiknya Anda mengenal sekilas mengenai tempat wisatanya dan tentu saja bahasanya.

Jerman memiliki banyak tempat wisata yang bersejarah. Anda dapat mengunjungi Tembok Berlin yang berkaitan erat dengan sejarah Jerman. Tembok ini dibangun untuk membagi kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur pada tahun 1961. Kemudian pada tahun 1989, terjadi reunifikasi dua Jerman sehingga diruntuhkanlah Tembok Berlin.

Selain Tembok Berlin, Anda bisa mengunjungi Reichstag atau gedung parlemen yang berada di Berlin. Bangunan ini bergaya neoklasik dan sering menjadi atraksi utama bagi para wisatawan. Jika Anda bergerak ke daerah Cologne, kunjungilah Katedral Köln atau Kölner Dom. Gereja gotik terbesar di Eropa Utara ini mulai dibangun pada tahun 1248 dan memerlukan 600 tahun untuk menyelesaikannya. Bangunan yang tak kalah megahnya adalah kastil Neuschwanstein. Kastil ini terletak di Bavaria dan dibangun atas keinginan Raja Ludwig II untuk menghidupkan cerita rakyat dan dongeng Bayern.

Jika Anda sudah mengetahui beberapa tempat wisata di Jerman, jangan lupa untuk mempelajari sedikit bahasanya. Berikut percakapan yang dapat Anda praktikkan.

Gabriela : Wohin fahren wir jetzt?
[Mau pergi ke mana kita sekarang?]
Klaus : Wir wollen zum Erich Kästner Museum in Dresden fahren
[Kita akan pergi ke Museum Erich Kästner di Dresden
Gabriela : Können Si emir erzählen, wer Erich Kästner ist?
[Bisakah kamu menceritakan siapa Erich Kästner itu?]
Klaus : Natürlich, Erich Kästner ist en Kinderbuchautor in Deustchland
[Tentu, Erich Kästner adalah seorang pengarang buku anak-anak di Jerman.]
Gabriela : Was können wir dort sehen?
[Apa yang bisa kita lihat di sana?]
Klaus : Dort gibt es Literaturwerke und Fotos von Erich Kästner
[Di sana ada karya-karya sastra dan foto-foto Erich Kästner.]

Sudah siap berwisata ke Jerman? Yuk, pelajari terlebih dahulu bahasanya supaya Anda lebih mudah mengenal dan berwisata di Jerman.


deutsch-lernenIngin belajar bahasa Jerman dengan cepat dan mudah? Buku Deustch Lernen dari Hilda Septriani dan Fitriayu Penyalai dapat Anda jadikan teman efektif untuk belajar. Dilengkapi dengan CD audio dari penutur asli, membuat Anda lebih mudah berlatih cara pengucapan yang baik

nabawi

Sumber foto: Lando Mikael

Ketika seseorang ingin menunaikan ibadah haji, kita selalu menyampaikan doa agar ia menjadi haji yang mabrur. Namun ternyata, kemabruran haji itu bukanlah hasil akhir dari perjalanan ibadah haji.

Sebuah buku yang berjudul [Jangan] Panggil Saya Haji ini berisi beberapa tulisan jurnalis dari berbagai media. Mereka tergabung dalam Tim Media Center Haji 1434 H/2013 M. Ada banyak kisah yang haru, seru, namun tak kalah lugu. Mereka mengisahkan perjalanan haji bersama para jamaah asal Indonesia.

Salah satu cerita datang dari Hazmirullah. Ia bercerita tentang kejadian dengan Jemaah Indonesia di Madinah. Saat itu ada seorang Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH, Mustaghfirin. Mustaghfirin membantu seorang jamaah asal embarkasi Solo yang tersesat di sekitar Masjid Nabawi. Ia ingin mengantar jamaah tersebut masuk ke hotel melalui arah belakang. Namun ternyata jamaah tersebut protes dan marah-marah karena merasa itu bukan hotelnya. Hotel yang dimaksud jamaah itu menggunakan bahasa Latin, bukan berbahasa Arab seperti yang Mustaghfirin tunjukkan. Mustaghfirin pun mengajak sang jamaah untuk mengitari bangunan hotel. Sesampainya di depan hotel, ia mengatakan bahwa inilah hotel yang dimaksud jamaah. Jamaah kaget dan tersadar dengan berujar, “Lho, podho toh?”

Tidak hanya cerita lugu dari para jamaah yang membuat kita tersenyum atau bahkan tertawa, cerita haru pun juga disajikan oleh para jurnalis ini. Cerita-cerita tersebut menyadarkan bahwa sebuah kemabruran haji itu merupakan proses yang tak berkesudahan yang harus dijaga oleh setiap manusia hingga mati. Jika seorang bergelar haji tidak mampu menjaganya, secara otomatis kemabruran bakal lenyap dari dirinya.

Selama berada di Tanah Suci, besar kemungkinan kemabruran masih bisa terjaga. Tetapi jika sudah pulang ke tanah air, ujian sesungguhnya baru dimulai saat menjalani kehidupan sehari-hari. Jika para haji itu tidak taat kepada Allah dan justru terjebak pada perilaku riya, sombong, dan tinggi hati, jangan sekali-kali panggil dengan sebutan ‘haji’.


jangan-panggil-saya-hajiBuku [Jangan] Panggil Saya Haji dari Tim Media Center Haji ini memuat tulisan-tulisan dari para jurnalis haji di tahun 2013 lalu. Beragam cerita unik dapat membuat kita menyadari makna haji sesungguhnya

pasti-un-head

 Sumber foto: https://flic.kr/p/d1NJa

Tidak terasa dalam waktu beberapa bulan ke depan, kita akan masuk tahun 2015. Bagi kamu yang sedang duduk di bangku SMP kelas 3, Ujian Nasional atau UN akan segera dilaksanakan. Apa kamu sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN 2015?

Ada beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri menuju UN. Mulai dari mengerjakan soal latihan, belajar kelompok, mengikuti les atau bimbingan belajar, sampai menambah jam belajar di sekolah. Semua itu biasa dilakukan pada siswa sekolah yang ingin memiliki nilai bagus saat UN. Ketika hasil bagus yang didapat, tentu kamu bisa dengan mudah masuk SMA unggulan pilihanmu.

Salah satu cara mempersiapkan diri yang paling mudah adalah mengerjakan soal latihan, terutama soal yang diambil dari UN terdahulu. Ingat, soal yang hadir dalam UN mendatang adalah tipe soal yang sudah pernah hadir dalam UN tahun sebelumnya. Karakteristik soal UN memang berulang dan tidak jauh berbeda. Jadi jika kamu sering berlatih dengan soal-soal UN terdahulu, ke depannya kamu tidak akan kesulitan lagi menghadapi soal UN 2015.

Ketika kamu berlatih dengan buku latihan soal, pastikan buku tersebut memiliki kunci jawaban dengan penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami. Jika mengerjakan soal matematika, pastikan terdapat rumus yang jelas dalam kunci jawabannya. Hal itu tentu akan memudahkan kamu memahami tipe soal-soal UN.

Jangan lupa untuk melatih dirimu untuk mengerjakan soal dengan tenggat waktu. Saat mengerjakan UN, kamu membutuhkan strategi cepat dan tepat dalam menjawab soal. Hal ini dikarenakan waktu yang diberikan saat UN sangat terbatas. Dengan jumlah soal 40 atau 50 dan waktu pengerjaan selama 120 menit, maka rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menjawab satu soal adalah 2 – 3 menit.

Lihat juga prediksi soal UN yang kira-kira akan keluar nanti. Di dalam prediksi UN biasanya akan memuat tipe soal dan tingkat kesulitannya sesuai dengan standar UN. Selain prediksi, jangan lupa untuk melihat kisi-kisi lengkap UN. Kisi-kisi biasanya berisi kompetensi soal beserta indikatornya. Dengan adanya kisi-kisi ini tentu akan membuatmu belajar lebih efektif dan efisien untuk menghadapi UN. Selamat belajar!


pasti-bisa-lulus-un-smp-2015Kamu dapat menemukan soal latihan lengkap beserta kisi-kisi, prediksi, sampai tip dan trik cepat untuk mengerjakan UN dalam buku Pasti Bisa Lulus! UN SMP 2015 Edisi Lengkap 10 Tahun dari Supadi S.Si, M. Si, R. Maas Shobirin, S. Si, dan B. Hendro Yulianto, S. Pd ini.